Masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan pesan berantai di Aplikasi WhatsApp, yang berisikan kepada semua orang untuk dilarang keluar rumah saat malam hari. Lalu dihimbau apabila memiliki jemuran diluar diminta untuk bawah masuk rumah saat kemarin malam. Pesan yang beredar larangan itu dikarenakan akan ada penyemprotan disinfekta virus corona atau Covid-19 dari Malaysia dan Singapura melalui udara. Masyarakat pun semakin panik dan terus menyebarkannya secara terus menerus hingga viral. Berikut klarifikasi terkait berita tersebut :
Isi pesan berantai terkait penyemprotan disinfekta melalui udara
Pemberitahuan bahwasannya nanti mlm pada pukul 23.00 wib agar kita tidak ada yg keluar rumah,jika ad menjemur pakaian atau makanan segera diangkat dibawa masuk,karena mulai pukul 23.00 wib akan ada penyemprotan racun untuk virus corona dari malaysia dan singapore melalui udara,bila besok pagi hujan jgn keluar rumah dulu sampai hujan berhenti..mohon beritahukan kepada keluarga,sahabat atau tetangga bapak ibu sekalian. Trima kasih
Pesan ini disebarkan melalui aplikasi WhatsApp, pesan terus di sebarkan berantai melalui beberapa group WhatsApp, Hingga menjadikan masyarakat bergegas untuk menyebarkannya kembali hingga bisa menjadi Viral seperti sekarang.
Klarifikasi dari Achmad Yurianto jubir penaggulangan Virus Corona
Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah terkait penanganan Virus Corona pun angkat bicara. Mengutip dari Detik.com beliau langsung mengklasifikasi terkait berita yang beredar di tengah-tengah masyarakat tersebut. Beliau mengklarifikaai terkait berita penyemprotan disinfekta tidak mungkin dilakukan saat malam. Dan agenda pemerintah tetap berusaha sebaik mungkin untuk meminimalisir korban terkait penyebaran virus corona yang terus terjadi. Dan pihaknya juga tak mendengar kabar bahwa penyemprotan disinfekta dilakukan pemerintah Malaysia dan Singapura saat malam hari. Yurianto mendorong pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menyebarkan hoax terkait Corona ditangkap aparat. Berikut klarifikasi beliau :
"Itu sudah jelas-jelas hoax," kata jubir pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, saat dimintai konfirmasi detikcom, Minggu (22/3/2020).
Bantahan pihak Malaysia
Sementara dari Malaysia juga ada bantahan oleh pihak militer terkait isu helikoter menyiram disinfekta tersebut. Bantahan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) diperoleh dari Suryakepri.com Sabtu malam. Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Hj Affendi bin Buang TUDM membantah info viral soal “Helikopter Tentara Malaysia akan menghujani disinfekta untuk membunuh virus corona dari udara di seluruh negeri.” Bantahan itu dikeluarkan Angkatan Bersenjata Malaysia dalam dua versi bahasa; Melayu dan Inggris.
Militer Malaysia menyatakan informasi viral terkait helikopter menyiram disinfekta tersebut palsu alias hoax dan meminta semua pihak untuk tidak menyebarkannya. Kendati info hoax itu tidak menyebutkan secara tegas bahwa helikopter dimaksud berasal dari Angkatan Darat, Laut atau Udara, namun penggunaan istilah “Militer” mengarah ke Militer Malaysia.
Angkatan Bersenjata Malaysia menyatakan hal itu dapat mengakibatkan masyarakat menjadi panik karena saat ini negara sedang dilanda isu wabah Covid-19. Penyebar isu hoax tersebut dapat diadili menggunakan Seksyen 233 Akta Komunikasi dan Multimedia (AKM) 1998 UU Malaysia terkait penyebaran berita Hoax yang dapat di pidanakan
Mereka juga mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh isu sesat tersebut. Jika masyarakat membutuhkan informasi Fersahih mengenai Covid-19, bisa menghubungi nomor hotline Kementerian Kesehatan Malaysia dan situs resmi yang telah disediakan.
Penyemprotan Disinfekta melalui udara
Penyemprotan disinfekta memang semakin sering dilakukan beberapa pekan ini, hal ini di lakukan karena penyemprotan disinfekta terbukti efektif untuk membunuh Virus Corona. Penyemprotan disinfekta sendiri dilakukan melalui para petugas yang berkeliling dari satu tempat ke tempat lain yang dianggap penting dan rawan dalam penyebaran virus corona. Penyemprotan melalui manual dianggap kurang efektif karena adanya beberapa tempat yang tak bisa dijangkau melalui cara manual. Maka penyemprotan disinfekta melalui jalur udara menjadi alternatif untuk menjangkau daerah yang tak bisa di jangaku.
Kabar tentang pemerintah Malaysia dan Singapura yang akan menyemprotkan disinfekta untuk membasi virus corona atau Covid-19 ternyata tidak benar. Narasi yang beredar di aplikasi percakapan WhatsApp tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Masyarakat harus kembali lebih bijak dalam memilah dan memilih informasi. Jangan langsung membagikan informasi yang mampu membuat panik banyak orang, tetap tenang dan rajin menjaga kebersihan diri sendiri untuk meminimalisir penyebaran virus corona.